Jagaraga adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, Indonesia.
Jagaraga memilki tempat wisata yang bernama Pura Dalem Jagaraga(Pura
Dalem Segara Madu). Pura ini dikenal karena ornamennya yang tidak biasa.
Ukir-ukiran pura ini menceritakan kehidupan masyarakat Bali sebelum dan
setelah kedatangan bangsa Belanda.
Di relief pura ini terlihat juga antara lain pesawat terbang yang jatuh
ke laut, kapal laut yang diserang monster laut dan mobil dengan
pengendaranya yang mungkin menceritakan kehidupan bangsa Belanda pada
zaman itu. Selain itu dapat ditemui juga ukir-ukiran yang menggambarkan
mitologi Bali, seperti Rangda yang merupakan penyihir jahat dalam mitologi Bali.
Di tempat ini juga terjadi pada tahun 1848 sebuah perang puputan melawan bangsa Belanda di bawah pimpinan PangeranAnakAgungJelantik. (sumber:https://id.wikipedia.org )
Sebagaimana diketahui banyak orang bahwa Bali ialah pusatnya bangunan
Pura atau tempat peribadatan Umat Hindu di Bali karena mayoritas
penduduknya beragama Hindu. Oleh sebab itu, hampir di seantero Bali
bangunan relijius ini bisa dengan mudah ditemukan. Tak terhitung secara
pasti berapa banyak pura yang ada di Bali ini. Masing-masing pura
tentunya memiliki kelebihan dan daya tariknya tersendiri, terutama bagi
para wisatawan baik domestik maupun asing.
Pura
Dalem Jagaraga ialah salah satu pura yang penuh dengan daya tarik bagi
wisatawan yang mengunjunginya. Pura ini merupakan salah satu dari
lingkungan Pura Kahyangan Tiga Jagaraga yang secara umumnya memiliki
ciri-ciri yang sama dengan Pura Dalem lainnya di Bali seperti lokasinya
yang dekat dengan kuburan, memiliki hiasan-hiasan patung yang berwajah
seram dan menakutkan yang diantaranya patungnya Betara Durga yang
terkenal itu.
Beberapa
keunikan bisa terlihat di lingkungan Pura Jagaraga ini diantaranya
memiliki pahatan relief di tembok paling depan di bagian luar lingkungan
pura ini, dimana dalam reliefnya itu melukiskan pertempuran pesawat
udara model kuno, perampokan bersenjata, perahu, orang yang sedang
meminum bir. Juga yang tentunya tak kalah menariknya ialah adanya patung
Men Branyut, yakni cerita rakyat yang cukup terkenal yang menggambarkan
keluarga yang terlalu banyak mempunyai anak dan digambarkan suka duka
orang tua ini yang penuh dengan kelucuan. (Sumber: bali.panduanwisata.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar