Majalahteras.com- Media
pembelajaran tidak harus selalu mahal. Penggunaan media yang sederhana
akan membuat pelajaran lebih menyenangkan. Dalam melaksanakan giatan
pembelajaran seorang guru dituntut untuk dapat menguasai materi dikelas
agar materi yang disampaikan dapat dimengerti oleh siswa, dengan
demikian seorang guru harus memiliki keterampilan untuk dapat menarik
perhatian siswa.
Karena guru profesional dituntut memiliki inisiatif dan inovasi dalam
memberikan bahan ajar. Untuk itulah Yosie Kristin guru SMPN 7 Cilegon,
menciptakan media pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami
pelajaran.
Menurut Yosie, pembelajaran menggunakan metode ceramah sangat
membosankan bagi siswa, sehingga dirinya membuat metode pembelajaran
yang diberi nama puzzel bernomor dan lego pintar. “Metode pembelajaran
ini untuk merangsang siswa tertarik dalam belajar, karena pelajaran
Sejarah yang saya terangkan pelajaran teoritis, abstrak, tidak ada
gambar serta susah dihafal” kata Yosie.
Berkat puzzel bernomor yang diciptakannya, di tahun 2014 ia mendapat prestasi di tingkat nasional.
Tidak berhenti pada puzzel bernomor, wanita berhijab ini terus
mengembang inovasinya dalam membuat media pembelajaran, di tahun 2015
ini pun ia mendapat juara kedua di ajang Lomba Kreatif Guru (LKG)
tingkat Provinsi Banten dengan inovasi yang diberi nama Lego Pintar.
“Saya meraih juara 2 tingkat Provinsi dengan menampilkan kreatifitas
metode pembelajaran Puzzel Bernomor, berlanjut hingga ke jenjang
nasional dengan jumlah pesaing 600 lebih pengirim kreatif lainnya,” kata
Yosie.
Dikatakan Yosie, Puzzel Bernomor dan Lego Pintar yang diciptakannya
sebagai upaya meningkatkan minat belajar siswa di kelas. “Puzzel
bernomor yaitu media yang menampilkan potongan gambar peta yang diberi
nomor. Siswa diminta untuk menyusun gambar tersebut sehingga siswa tahu
tokoh dunia dalam melakukan perjalanan sejarahnya,” terangnya.
Sementara itu, dikatakan Yosie lomba kreativitas guru merupakan
agenda tahunan yang telah dilaksanakan dari 2002. Di tahun ini tema yang
diangkat adalah “Guru Kreatif dan Inovatif Mewujudkan Pembelajaran
Berkualitas”.
Tujuan diadakannya LKG adalah untuk memotivasi dan memfasilitasi
serta menginspirasi guru untuk mengkreasikan model pembelajaran terbaik.
Selain itu, guru juga diharapkan dapat mengembangkan bakat, minat, dan
kebiasaan dalam membuat karya ilmiah yang inovatif secara baik dan
benar.
Demikian pula dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi,
melalui lomba ini guru diajak untuk mendesiminasikan berbagai pengalaman
tentang keberhasilannya dalam meningkatkan mutu pembelajaran (best
practices). Pengalaman tersebut dapat digunakan sebagai rujukan bagi
guru lain dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Dengan rujukan yang
ada diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran
yang dapat mendorong peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi,
terampil, berkarakter, dan berbudaya.
“Dalam LKG 2015, naskah yang dapat dikirim oleh peserta merupakan
hasil penelitian eksperimen atau penelitian tindakan kelas atau
pengembangan model yang mencerminkan kreativitas dan inovasi
pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru. Model tersebut selain
harus sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan juga mencerminkan
karya inovatif pembelajaran yang dilihat dari penerapan teknologi tepat
guna berbasis kearifan lokal maupun alat peraga” kata guru kelas VII
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar