"BUMI TIDAK MEMERLUKAN BANYAK ORANG PINTAR, BUMI LEBIH MEMBUTUHKAN LEBIH BANYAK HATI YANG INDAH" - Terima Kasih Sudah Berkunjung, Jangan Lupa BACA dan BERKOMENTAR !

Kamis, 01 Juni 2017

Jiwa yang Mekar

Salah satu ajaran tingkat tinggi yang pernah lahir di alam ini bernama Tantra. Sebagian ajaran Tantra memang bersifat rahasia. Tapi bila semuanya dirahasiakan, suatu hari ajaran ini akan punah. Untuk itulah, sejumlah Guru seperti Osho berani membuka rahasia-rahasia Tantra.
Jika Buddha Tantra lebih dekat dengan jalan jhnana (pengetahuan) serta puncaknya bernama keheningan, Shiva Tantra lebih dekat dengan jalan bakti (devotion) serta puncaknya bernama kebersatuan. Dua-duanya bersifat saling melengkapi.
Itu sebabnya Shiva Tantra turun dari Shivaji kepada permaisurinya. Implisit dalam kisah ini berarti, ajaran ini hanya boleh diturunkan kepada murid-murid dengan bakti yang sangat dalam. Hanya dengan bakti yang mendalam maka kebersatuan bisa dicapai.
Perintah komplit Shiva Tantra berjumlah 112 bisa selengkapnya dibaca dalam maha karya Osho yang berjudul The Book of Secret. Dan tidak semua penafsiran Osho layak ditelan mentah-mentah. Terutama karena Osho mengajar dalam konteks ruang dan waktu yang berbeda dengan kita.
Dalam tulisan ringkas ini akan dicoba menafsirkan tiga perintah Shiva Tantra yang cocok dengan konteks ruang dan waktu kita. Perintah pertama: “sentuh mata secara lembut, selembut bulu ayam”. Penafsirannya, hati-hati dengan cara memandang. Duka-suka, salah-benar, neraka-surga semua berawal dari cara memandang.
Yang disarankan, belajar memandang kehidupan dengan mata kelembutan. Ia yang memandang kehidupan dengan mata kelembutan sedang berjalan di jalan kedamaian. Perintah kedua: “lihat langit melampaui awan-awan”. Kesedihan-kesenangan, cacian-pujian, gagal-sukses semuanya awan-awan yang tidak kekal. Dan Anda bukan awan-awan tersebut.
Diri sejati mirip dengan langit biru. Apa pun wajah awannya, semuanya disaksikan dengan senyuman yang sama. Itu sebabnya, meditasi mendalam selalu menyarankan untuk menjadi saksi terhadap semua pengalaman kekinian.
Perintah ketiga: “akar selalu bertumbuh di tempat gelap”. Penafsirannya, siapa saja yang mau mengerti akarnya jiwa disarankan memahami kegelapan. Simpan di dalam hati, kegelapan bukan musuhnya cahaya. Kegelapan adalah kekuatan yang membuat cahaya memancar lebih terang. Lebih dari itu, kalau semua orang menjauh dari kegelapan, lantas siapa yang membimbing mereka berevolusi menjadi cahaya?
Digabung menjadi satu, tiga perintah Shiva Tantra ini bisa menjadi bekal mendalam di jalan pencerahan. Pandang kehidupan secara lembut, lampaui awan-awan pikiran dan perasan, kemudian ingat selalu bahwa semuanya adalah cahaya. Bahkan kegelapan pun sedang berevolusi menjadi cahaya.
Ia yang membadankan tiga perintah ini dalam-dalam, jiwanya sedang berevolusi menjadi bunga indah. Jika bunga biasa cepat layu, bunga jiwa yang tercerahkan akan tetap mekar di sini untuk berbagi aroma cinta.
Penulis: Gede Prama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer