"BUMI TIDAK MEMERLUKAN BANYAK ORANG PINTAR, BUMI LEBIH MEMBUTUHKAN LEBIH BANYAK HATI YANG INDAH" - Terima Kasih Sudah Berkunjung, Jangan Lupa BACA dan BERKOMENTAR !

Sekar Rare


Dalam Sekar rare sering disebut dengan Gending Rare yang merupakan nyanyian yang umumnya di nyanyikan oleh anak-anak pada saat sedang bermain-main dengan orang tua, teman sepermainannya yang bersifat bahagia, ceria, dan mengembirakan. Jenis - jenis Sekar Rare dalam masyarakat Hindu di bali yaitu:

  • Dolanan
Dolanan adalah  salah satu jenis sekar rare yang memilik sifat yang kebanyakan ceria, gembira, dan lucu, namun ada juga yang mengandung unsur pendidikan budhi pekerti atau nasehat yang dapat mengembangkan potensi pada anak tersebut. Maka dari itu dolanan sering diterapkan dalam sekolah-sekolah dasar selain untuk kegembiraan juga sebagai sarana pendidikan budhi pekerti.

  • Gending Janger
Gending janger atau jejangeran merupakan suatu nyanyian yang dibawakan oleh penari janger atau kecak. Nyanyian ini adalah bagian dari Sekar Rare. Gending Janger berpatokan sama seperti Dolanan. Tema dari Gending Janger beraneka ragam mengikuti perkembangn zaman. Maka dari itu tema tarian janger terus berganti sesuai dengan perkembangan zaman ke zaman.

  • Gending Sang Hyang
Kata Sang Hyang, berarti yng mulia atau yang dimuliakan, atau juga bisa berarti Dewata, yakni sinar suci atau prabawa (manifestasi) Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Gending Sang Hyang dilantunkan guna menurunkan atau menuntun para Dewata, melalui para penari Sang Hyang. Penari-penari Sang Hyang terdiri dari anak-anak dibawah umur atau dalam Bahasa Bali disebut Tonden Menek Bajang. Anak-anak yang dimaksud adalah anak wanita, selain anak wanita ada juga penari Sang Hyang yang terdiri dari anak laki-laki yakni penari Sang Hyang Jaran. 

Nilai-Nilai Karakter yang Terdapat dalam Sekar Rare atau gendingan rare terdapat nilai – nilai pendidikan karakter. Nilai  Sekar Rare merupakan nilai-nilai yang harus di terapkan pada anak-anak untuk membentuk karakter anak sejak dini. Adapun nilai karakter yang terdapat dalam masing-masing  bait lagu sekar rare yaitu:


  • Putri  Cening Ayu 
Putri cening ayu,
ngijeng cening jumah,  
meme luas malu,  
ke peken meblanja, 
apang ade daaran nasi. 

Meme tiang ngiring,
ngijeng tiang jumah,  
sambilange ngempu,
ajak tiang dadua,
dumulihne dong gagapin.

Dalam pembentukan karakter dalam sekar rare putri ayu ini, di mana seorang anak diajarkan untuk mematuhi nasehat orang tua dan diberikan tanggung jawab oleh ibunya, dia diberikan dimulai dari tanggung jawab sebagai seorang wanita apa yang harus disiapkan dirumah  pada saat ibunya pergi untuk mencari kehidupan untuk dibawa pulang, untuk menyambung kehidupan anak - anaknya , tidak mengingkari perintah dari orang tua dan apa yang dilakukan orang tua tersebut untuk anaknya juga dan dari segi pendidikan yang didapat dalam sekar rare ini kita tidak boleh membantah nasehat dari orang tua atau disebut pengendalian diri. ( Sudarsana, wawancara 11-juni-2014 ) (Sumber: http://paha1pojok.blogspot.com)

  • Jenggot uban 
Kaki – kaki de ngude mebok, 
di beten cunguhe teken di jagute, 
neked ke pipine bek misi ebok, 
buin putih buka kapase.

Makna dari lagu jenggot uban ini adalah dalam sekar rare ini, pembentukan karakter yang tertuang dalam lagu jenggot uban adalah ( 1 )memberikan pendidikan kepada anak- anak bahwa perlu kita menghargai orang tua, itu adalah ethika ,  (2) orang tua itu pengalaman hidupnya sudah banyak dari yang pahit getirnya, kita untuk harus banyak meminta tuntunan, untuk mengarungi kehidupan dari  anak – anak menjadi remaja, dari remaja menjadi dewasa, dari dewasa menjadi tua, (3) keserasian dari orang tua itu ada rambut, ada kumis, ada jenggot, ada kales dia tidak pernah memperhatikan membersihkan  diri dan lebih banyak  menekuni kewajibannya sebagai orang tua dia tidak bersolek kagi dia tidak kena pengaruh duniawi  karena sudah sebagai kakek, itu berarti mengurangi kegiatan untuk mencari duniawi, karena sudah masuk kealam wanaprasta dia harus banyak mendidik, membina bawahannya yaitu anak, cucu untuk mengarahkan kearah kebanaran. Setelah kita menjadi orang tua tetap memberikan ajaran kebenaran walaupun anak itu anak kita kalau dia itu sudah kita salahkan,  tidak boleh memanjakan anak itu kalau anak itu salah, salah dia tidak ditegur berarti orang tuanya yang salah, kesimpulannnya orang itu harus mengerti dengan ajisesana dan anak itu melaksanakan yang disebut putrasesana.

  •  Don Dapdape
Don dapdape, don dapdape lumlum gading (2x)
Panak... panak biyu, panak biyu di kedaton

Tityang tembe, tityang tembe tuwun magending (2x)
Anak... anak liyu, anak liyu rawuh manonton
    Ngiring mangkin... ngiring mangkin masukarena

    Ampura ugi para semeton sareng sami
    Jangi janger arasijang jangi janger (5x)


  • Ratu Anom

Ratu anom metangi meilen-ilen (2x)
Dong pirengang munyin sulinge di jaba (2x)
    Nyen ento menyuling di jaba tengah (2x)
    Gusti Ngurah Alit Jambe Pemecutan (2x)



  • Peteng Bulan

Peteng bulan ujan bales magrudugan (2x)
Katak dongkang pada girang ya mecanda
Kung kek,  kek kung,  kek kong (2x)
    Dingin pesan awak tiyange ngetor (2x)
    Nyemak saput ngojog bale tur mesare
    Kung kek, kek kung, kek kong (2x)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer