Dalam Sekar
rare sering disebut dengan Gending Rare yang merupakan nyanyian yang umumnya di
nyanyikan oleh anak-anak pada saat sedang bermain-main dengan orang tua, teman
sepermainannya yang bersifat bahagia, ceria, dan mengembirakan. Jenis - jenis
Sekar Rare dalam masyarakat Hindu di bali yaitu:
- Dolanan
Dolanan adalah salah satu jenis sekar rare yang memilik sifat
yang kebanyakan ceria, gembira, dan lucu, namun ada juga yang mengandung unsur
pendidikan budhi pekerti atau nasehat yang dapat mengembangkan potensi pada
anak tersebut. Maka dari itu dolanan sering diterapkan dalam sekolah-sekolah
dasar selain untuk kegembiraan juga sebagai sarana pendidikan budhi pekerti.
- Gending Janger
Gending janger atau jejangeran merupakan
suatu nyanyian yang dibawakan oleh penari janger atau kecak. Nyanyian ini
adalah bagian dari Sekar Rare. Gending Janger berpatokan sama seperti Dolanan.
Tema dari Gending Janger beraneka ragam mengikuti perkembangn zaman. Maka dari
itu tema tarian janger terus berganti sesuai dengan perkembangan zaman ke
zaman.
- Gending Sang Hyang
Kata Sang Hyang, berarti yng mulia atau yang
dimuliakan, atau juga bisa berarti Dewata, yakni sinar suci atau prabawa
(manifestasi) Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Gending Sang Hyang dilantunkan guna
menurunkan atau menuntun para Dewata, melalui para penari Sang Hyang.
Penari-penari Sang Hyang terdiri dari anak-anak dibawah umur atau dalam Bahasa
Bali disebut Tonden Menek Bajang. Anak-anak yang dimaksud adalah anak wanita,
selain anak wanita ada juga penari Sang Hyang yang terdiri dari anak laki-laki
yakni penari Sang Hyang Jaran.
Nilai-Nilai Karakter yang Terdapat
dalam Sekar Rare atau gendingan rare terdapat nilai – nilai pendidikan karakter.
Nilai Sekar Rare merupakan nilai-nilai
yang harus di terapkan pada anak-anak untuk membentuk karakter anak sejak dini.
Adapun nilai karakter yang terdapat dalam masing-masing bait lagu sekar rare yaitu:
- Putri Cening Ayu
ngijeng cening jumah,
meme luas malu,
ke peken meblanja,
apang ade daaran nasi.
Meme tiang ngiring,
ngijeng tiang jumah,
sambilange ngempu,
ajak tiang dadua,
dumulihne dong gagapin.
Dalam pembentukan karakter dalam sekar
rare putri ayu ini, di mana seorang anak diajarkan untuk mematuhi nasehat orang
tua dan diberikan tanggung jawab oleh ibunya, dia diberikan dimulai dari
tanggung jawab sebagai seorang wanita apa yang harus disiapkan dirumah pada saat ibunya pergi untuk mencari
kehidupan untuk dibawa pulang, untuk menyambung kehidupan anak - anaknya ,
tidak mengingkari perintah dari orang tua dan apa yang dilakukan orang tua
tersebut untuk anaknya juga dan dari segi pendidikan yang didapat dalam sekar
rare ini kita tidak boleh membantah nasehat dari orang tua atau disebut
pengendalian diri. ( Sudarsana, wawancara 11-juni-2014 ) (Sumber: http://paha1pojok.blogspot.com)
- Jenggot uban
Kaki –
kaki de ngude mebok,
di beten
cunguhe teken di jagute,
neked ke
pipine bek misi ebok,
buin
putih buka kapase.
Makna dari lagu jenggot uban ini adalah
dalam sekar rare ini, pembentukan karakter yang tertuang dalam lagu jenggot
uban adalah ( 1 )memberikan pendidikan kepada anak- anak bahwa perlu kita
menghargai orang tua, itu adalah ethika ,
(2) orang tua itu pengalaman hidupnya sudah banyak dari yang pahit
getirnya, kita untuk harus banyak meminta tuntunan, untuk mengarungi kehidupan
dari anak – anak menjadi remaja, dari
remaja menjadi dewasa, dari dewasa menjadi tua, (3) keserasian dari orang tua
itu ada rambut, ada kumis, ada jenggot, ada kales dia tidak pernah
memperhatikan membersihkan diri dan
lebih banyak menekuni kewajibannya
sebagai orang tua dia tidak bersolek kagi dia tidak kena pengaruh duniawi karena sudah sebagai kakek, itu berarti
mengurangi kegiatan untuk mencari duniawi, karena sudah masuk kealam wanaprasta
dia harus banyak mendidik, membina bawahannya yaitu anak, cucu untuk
mengarahkan kearah kebanaran. Setelah kita menjadi orang tua tetap memberikan
ajaran kebenaran walaupun anak itu anak kita kalau dia itu sudah kita
salahkan, tidak boleh memanjakan anak
itu kalau anak itu salah, salah dia tidak ditegur berarti orang tuanya yang
salah, kesimpulannnya orang itu harus mengerti dengan ajisesana dan anak itu melaksanakan
yang disebut putrasesana.
- Don Dapdape
Panak... panak biyu, panak biyu di kedaton
Tityang tembe, tityang tembe tuwun magending (2x)
Anak... anak liyu, anak liyu rawuh manonton
Ngiring mangkin... ngiring mangkin masukarena
Ampura ugi para semeton sareng sami
Jangi janger arasijang jangi janger (5x)
Ratu Anom
Dong pirengang munyin sulinge di jaba (2x)
Nyen ento menyuling di jaba tengah (2x)
Gusti Ngurah Alit Jambe Pemecutan (2x)
Peteng Bulan
Katak dongkang pada girang ya mecanda
Kung kek, kek kung, kek kong (2x)
Dingin pesan awak tiyange ngetor (2x)
Nyemak saput ngojog bale tur mesare
Kung kek, kek kung, kek kong (2x)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar