Sejalan dengan semakin dewasanya seseorang secara spiritual, ia akan
memiliki mata yang jauh lebih tajam dari mata orang biasa. Sebagai bahan
renungan, berikut tiga mata jiwa-jiwa yang bercahaya.
- Mata luar. Sementara mata orang biasa hanya melihat hal-hal kulit yang di permukaan. Mata luar jiwa-jiwa bercahaya menembus jauh ke dalam. Ia melihat aura, cahaya yang membuat orang lain sulit bohong. Hanya karena sopan santun saja, kemudian jiwa-jiwa bercahaya berpretensi untuk tidak melihat. Terutama agar tidak menyakiti orang lain.
- Mata dalam. Di dalam tubuh jiwa-jiwa bercahaya tumbuh berbagai macam tanda. Ada yang berfungsi sebagai penjaga, ada yang berfungsi sebagai penunjuk arah perjalanan. Mimpi, rasa lelah, rasa takut, gerakan-gerakan tertentu di bagian-bagian tubuh, tanda-tanda di cakra-cakra hanya sebagian contoh dalam hal ini. Di jalan compassion, begitu seseorang hatinya tumbuh indah, ia akan merasakan hadirnya penjaga di dalam. Bentuknya unik-unik, sulit dibandingkan.
- Mata rahasia. Dengan meminta maaf pada Guru rahasia, jiwa bercahaya juga memiliki mata rahasia. Karena sifatnya yang rahasia, ia juga muncul di tempat-tempat rahasia saat seseorang betul-betul sendiri. Tatkala ia muncul, sedikit pun tidak ada keinginan untuk menceritakannya ke siapa-siapa. Tapi pengalaman rahasia ini membangkitkan rasa percaya diri, sekaligus membimbing seseorang untuk selalu merunduk rendah hati.
- Sumber: www.belkedamaian.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar