"BUMI TIDAK MEMERLUKAN BANYAK ORANG PINTAR, BUMI LEBIH MEMBUTUHKAN LEBIH BANYAK HATI YANG INDAH" - Terima Kasih Sudah Berkunjung, Jangan Lupa BACA dan BERKOMENTAR !

Tiga Jembatan Keterhubungan



Keterhubungan spiritual adalah akar semua kesembuhan, demikian bunyi sebuah pesan tua. Sebagaimana terlihat di sesi meditasi, setiap kali berjumpa sahabat yang sakit begini sakit begitu, terlihat sekali aura jiwa yang gagal terhubung. Untuk membantu para sahabat pencari, berikut tiga jembatan menujun keterhubungan.
  1. Kurangi protes dan mengeluh. Protes dan keluhan adalah tembok tinggi danbesar yang membuat seseorang terpisah dengan realita yang Agung. Itu
    sebabnya, agama-agama menekankan pentingnya keikhlasan dan kepasrahan. Terutama agar tembok tinggi dan besar ini roboh. Keakuan dan ego adalah penghalang menentukan dalam hal ini. Yang disarankan, menjaga jangan sampai keakuan bertumbuh besar melalui praktik-praktik keseharian seperti menyapu, mengepel, memungut sampah. Ingat, sehebat apa pun sebutan orang, semua akan ditelan hilang oleh sang waktu.
  2. Belajar menyatu dengan setiap kekinian. Apa pun panggilan kekinian Anda, dari bekerja hingga berkeluarga, selalu lakukan dengan penuh senyuman. Bukan senyuman sebagai bibir yang melengkung, tapi senyuman yang menandakan kalau seseorang bukan lagi korban, melainkan tuan. Ia yang sudah menjadi tuan bagi hidupnya, mirip dengan seseorang yang memegang remote controle televisi. Ia bisa memilih saluran apa saja dalam kehidupan. Termasuk bisa memilih untuk mematikan televisi (baca: tidak terlalu diseret oleh kehidupan duniawi yang lari ke sana ke mari).
  3. Berterimakasih dan bersyukur. Siapa saja yang sudah terbiasa lama memegang remote controle kehidupan, mencoba saluran ini dan itu, termasuk lama menjauh dari hiruk pikuk kehidupan duniawi, di sana ia mengerti dalamnya makna kata terimakasih. Lebih-lebih kata trimakasih yang diucapkan oleh hati yang bersyukur, getarannya, vibrasinya jauh berbeda. Bagi jiwa-jiwa yang terhubung sempurna seperti ini, surga dan neraka tidak lagi serangkaian tempat. Ia adalah hasil dari serangkaian sikap. Dengan sikap yang indah, seluruh permukaan bumi penuh dengan senyuman indah.

- Sumber: www.belkedamaian.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer