"BUMI TIDAK MEMERLUKAN BANYAK ORANG PINTAR, BUMI LEBIH MEMBUTUHKAN LEBIH BANYAK HATI YANG INDAH" - Terima Kasih Sudah Berkunjung, Jangan Lupa BACA dan BERKOMENTAR !

Jumat, 02 Juni 2017

Jejak-jejak Makna I

Seperti menemukan keseimbangan menaiki sepeda, tidak semua pencapaian bisa diceritakan. Sebagian pencapaian spiritual juga serupa. Ia bersifat implisit dan sulit diceritakan. Kalau pun diceritakan, mudah mengundang salah mengerti orang-orang. Di titik inilah sebuah peninggalan tua di kedalaman hutan di Peru sana akan sangat membantu. Di sebuah hutan dan danau tua yang lokasinya persis di balik pulau Bali ini, pernah ditemukan ajaran sangat tua yang bernama manuskrip Celestine. Ada sejumlah wawasan yang ditulis dalam manuskrip ini.
 
Dan yang paling menonjol dari semua wawasan yang disajikan, tidak ada kebetulan hanya bimbingan-bimbingan. Sedihnya, kebetulan-kebetulan yang penuh bimbingan ini hanya bisa dirangkai oleh jiwa-jiwa yang kaya dan berlimpah energi. Dan jiwa yang berlimpah energi di zaman ini sangat-sangat sedikit. Terutamaka karena manusia modern membocorkan banyak sekali energi melalui pikiran yang penuh permusuhan, persaingan dan penghakiman. Sebagai akibatnya, banyak manusia bernasib seperti ayam yang mati di tengah lumbung padi. Tidak sedikit manusia yang kekurangan energi di bumi yang dikelilingi berlimpah energi.

Salah satu saran sangat penting yang direkomendasikan manuskrip Celestine agar manusia terhubung rapi dengan energi, yakni melatih diri untuk melihat semuanya dari sisi-sisi yang indah. Makanya, teman-teman yang suka tertawa lebih sedikit sakit. Sahabat yang rajin bersyukur cahaya mukanya lebih terang. Kawan yang sering mengucapkan doa terimakasih, auranya lebih bercahaya. Pekerjaan rumahnya kemudian, belajar melihat setiap kekinian dari sisi-sisi yang indah. Kemudian, lihat sendiri bagaimana jiwa Anda akan semakin terhubung dengan sang energi.

Penulis: Gede Prama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer