Ini
bukan cara elegan memang, dan bagi beberapa orang mungkin terlalu
vulgar untuk dibicarakan. Tetapi untuk memerangi sesuatu yang memuakkan
yang kerap muncul menjadi pengganggu ditengah-tengah kehidupan sosial
kita, mau tidak mau, suka tidak suka harus kita terangkan. Umumnya
sesuatu yang kita biarkan saja semakin hari tidak tambah membaik. Bahkan
akan dimanfaatkan dan semakin menjadi-jadi bagi mereka yang diuntungkan
oleh situasi ini. Penjilat,,, sebuah kata yang tidak asing
ditelinga para awam, disini kita akan membahasnya lebih dalam.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Jilat” berarti perbuatan
dengan mengeluarkan atau menjulurkan lidah dan menempelkannya ke
sesuatu, dengan maksud untuk merasa atau mencicipi. Kemudian dalam
perkembangan selanjutnya kata “jilat” mengalami perluasan makna akibat
proses morfofonemik atau perubahan fonem sehingga fonem “N” yang
ditambah menjadi awalan “Pen-“ yang berarti menerangkan penambahan
subjek, dan menjadi “Penjilat” yang berarti orang yang suka menjilat
dengan menggunakan lidahnya.
Mahkluk yang bernama Penjilat, Bermuka Dua atau
Tukang Cari Muka ini biasanya muncul di lingkungan kerja, organinasi, komunitas / pergaulan, dan semacamnya. Penjilat ini juga sama seperti
kita, hanya manusia biasa. Bahkan terkadang Si Penjilat ini merupakan teman
dekat kita, dia hidup berkeliaran setiap hari di sekitar kita, dan juga
berteman dengan rekan-rekan kita yang lain. Namun yang pasti biasanya
dia dekat dengan tujuan untuk mencari keuntungan pribadinya tanpa memperdulikan kerugian orang lain.
Makhluk menjijikkan yang bernama
Penjilat ini sangat mudah dikenali, makhluk ini bisa berwujud laki-laki,
bisa pula berwujud perempuan, atau bisa juga tak jelas laki-laki atau perempuan, yang jelas ia manusia.
Adapun ciri yang mudah untuk mengenali para PENJILAT ini adalah:
- Memiliki kepribadian hipokrit (banyak muka)
- Memiliki kepribadian depan-belakang yang berbeda
- Memiliki kepercayaan yang tinggi (ke-PD-an istilah anak remaja)
- Ambisius pada tujuannya
- Oportunis sejati (Kutu Loncat)
- Bekerja bukan karna tugas dan kewajiban, tapi karena pujian, uang, jabatan bisa juga keuntungan-keuntungan lainnya.
- Nekad menempuh segala macam cara untuk mendapatkan semuanya
- Sering menjadi mata-mata (sumber berita)
- Menceritakan/menyebarkan keburukan orang untuk menjatuhkan
- Sok pinter dan merasa lebih diantara yang lainnya
- Sok sibuk (over akting), padahal cuma mengerjakan pekerjaan sepele
- Sok setia, sok loyal (cari muka = menjijikkan)
- Sok akrab dengan semua orang
- Suka cari aman (takut kelihatan melawan agar dikira baik)
- Pura-pura baik sama teman (padahal nyari informasi baru)
- Mengambil semua pekerjaan, bila perlu mengambil pekerjaan orang lain (seperti tukang sate)
Bagi para Penjilat, orang lain/rekanan bukanlah teman seperjuangan, tapi
Saingan, dan karenanya makhluk Penjilat
ini sering menggunakan cara menyikut ke segala arah, dan juga menendang
ke segala arah.
Seorang Penjilat senang mengambil keuntungan dari kesalahan dan keburukan orang lain (saingan), makhluk ini akan berapi-api memberikan presentasi yang buruk tentang rekan tersebut (saingan itu) kepada semua orang, tak peduli apakah laporan itu sesuai fakta, ataupun hanya rekayasa.
Dan
tidak jarang pula makhluk
sialan ini sering membesar-besarkan kesalahan orang lain yang hanya
se-gede upil kucing menjadi se-gede tumpukan tai’ gajah atau
tai’ dinosaurus. Seorang Penjilat merupakan wujud penjelmaan dari Bunglon.
Ketika merasa tidak nyaman dengan para penjilat sebaiknya jaga jarak dengan mereka.
Usahakan untuk tidak membicarakan hal-hal pribadi dengan mereka. Dan saran yang paling penting, berikan 1 mukanya pada yang suka cari muka,,, Ha hA Ha.
- Sumber: https://www.facebook.com/marawis.alkahf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar